Aku tidak pernah menyangka bahwa, kamu akan menjadi orang
yang paling berarti dalam hidupku. Bahkan sama sekali tak terlintas di dalam
anganku, aku akan menangis saat kamu tak ada di sini. Awalnya kamu hanya teman
biasa.. pengisi canda tawa. Aku yakin saat itu tak ada sedikitpun perasaan yang
berbeda..
Aku pikir aku hanya bisa menyayangi dia saja, bukan yang
lainnya. Tapi aku salah.. aku menyayangi mu lebih dari aku menyayanginya.
Bahkan, kamu.. ya kamu! Satu-satunya orang yang bisa membuat ku melupakannya.
Satu kata yang selalu ingin kuucapkan, “aku
merindukanmu..”.
Malam
datang lagi.. dan aku mulai mengeluh atas semua itu. Jujur saja, aku tak ingin
malam meyapaku dengan senyumanya. Bintang pun tak menghangat seperti dulu..
Aku masih seperti biasa.. sendiri duduk di pojok kamar
dalam keheningan dan tanpa penerangan. Dan.. semenit kemudian mulai terisak.
aku menghindarinya, tapi bayangan itu muncul (lagi) . semakin terisak dibuatnya... ingin aku cepat
terlelap dalam mimpi indahku, namun malam semakin panjang. Dan, mata ini
semakin terang. Semakin malam.. semakin teriris oleh keadaan.
Aku mulai berpikir apa yang saat ini dia kerjakan.
“mungkin di sana dia mulai mengenal cintanya yang baru.. mungkin di sana dia
sedang bersenang-senang dengan temannya.. mungkin di sana dia sudah tertidur..”
dan aku juga mulai berharap “andai saat ini dia
mengingatku… andai saaat ini cintanya masih sama.. andai aku bisa memilikinya
lagi..”
bahkan aku mulai menyesal “harusnya ketika itu aku tidak
berlaku kekanak-kanakan.. harusnya aku mengerti keadaannya.. harusnya akubisa
menjaga hatinyaa..”
dan terakhir aku mulai berjanji pada diriku sendiri “jika
aku memilikinya lagi, aku tak akan berlaku seperti itu dan aku akan menjaganya
agar tak pergi lagi”.
Setiap malam hanya itu yang selalu aku kerjakan.. aku
benar-benar ingin dia tahu apa yang sedang aku kerjakan dan aku rasakan.. tapi,
sepertinya keinginanku hanyalah sebuah angan yang tak athu kapan akan terjadi,
atau mungkin bahkan tak akn pernah terjadi. Aku mulai merasakan dan mulai
mengerti bahwa aku masih sangat membutuhkan dan menginginkan dia, tapi dia
tidak.
Terik mentari mulai membakar kulitku.. bersyukur karena
siang ini datang lebih cepat dari biasanya. Dan handphone ku mulai berdering
Drrrrt
1 pesan di terima
“Sepertinya aku sedang bermimpi” pikirku dalam hati
Dia.. yang semalam tadi sangat aku inginkan kehadirannya mulai menyapa,
walau hanya dalam sebuah pesan.
Baru saja ku balas pesan darinya, tiba-tiba sosoknya
terlihat di depan gerbang sekolahku. Dia mulai tersenyum.. kemudian mengajakku
duduk di boncengannya.
Lagi-lagi aku berpikir bahwa ini adalah mimpi. Tapi, aku
senang ini bukan mimpi..
Aku ingin memeluk pinggangnya, tapi ada sekat pemisah.
Tanpa dia sadari.. di balik punggungnya
Aku tersenyum, dan kemudian mulai menangis.
Dia hanya diam… membuatku semakin terisak. Semuanya
benar-benar berubah. Dan terkadang aku tidak menyukainya.
“kamu mau pesen apa?” tanyanya
“enggak” jawabku singkat
“ada apa? Tiba-tiba datang menemui ku.” Lanjutku
Dia hanya tersenyum
Dan ini membuatku bingung..
20 menit sudah aku dan dia duduk di tempat ini.. sepatah
katapun tak ada yang dia ucapkan. Aku muali bosan dan mulai marah..
“untuk apa kita di sini? Hanya untuk ini? Kamu hanya
membuatku berharap. Kamu tahu kan aku masih sayang kamu? Tapi kenapa kamu kayak
gini? Membuatkubertanya-tanya dan mulai bermain dengan anganku. Kamu tidak tahu
ya! Aku sangat merindukan kamu. Tapi kalau hanya untuk ini kita bertemu,
rasanya percuma.” Kataku kesal
“aku juga” jawabnya singkat
Lagi-lagi membuatku mulai berangan dan bertanya-tanya
“lalu?” tanyaku
“aku masih menyayangi kamu. Tapi, aku tidak bisa bersama
kamu lagi untuk saat ini.” Jelasnya
Deg.. untuk ketiga kalinya aku berpikir bahwa ini adalah
mimpi. Tapi, kenapa begitu lama dan belum berakhir?
“apa yang kamu ktakan? Jangan buat aku berharap.. aku
mohon!”
“aku jujur.. aku sayang kamu. Hanya saja waktu belum
mengijinkan kita bersama.”
“kalau begitu simpan hatimu untukku.” Kataku
Ada nada berharap di dalamnya
“pasti..”jawabnya singkat
Dan aku terisak.. sangat terisak hingga aku mulai sesak
nafas dan terbangun.. ternyata aku hanya bermimpi. Begitu terharunya aku hingga
saat aku terbangun bantalku basah oleh air mata.
Dan mulai kukatupkan ke 2 telapak tanganku, ku tadah kan
ke atas aku mulai berkata “Tuhan.. aku menyayanginya.. berikan aku jalan untuk
memilikinya lagi. Dan tolong simpan hatinya hanya untukku. Amin..”
Dan ku lanjutkan tangisku..
1 komentar:
:)
Posting Komentar