Minggu, 20 November 2011

TUHANKU TAU (LEBIH DARI KAMU)

Tuhan.. engkau tahu aku mencintainya dan tak ada yg bisa mengganti dirinya…

Tuhan.. hanya dia yang selalu ada dalam hangatku, dalam benakku…

 

 

Hanya Tuhanku yang benar-benar mengerti dan memahami rasa ku ini..

bahwa aku hanya lah wanita biasa yang ingin mencintai dengan sederhana.

 

Tuhanku tahu,,

bahwa sebenarnya aku telah lelah menunggu. Namun, rasa ini memaksaku untuk terus bertahan.. aku sendiri tak tahu sampai kapan? Mungkin saat aku telah benar-benar sadar bahwa penantianku sudah harus diakhiri.

 

Tak hanya itu..

Tuhanku juga tahu,,,

bahwa saat ini hatiku sedang bertarung dengan akal sehatku.

Aku tidak tahu mana yang seharusnya lebih aku percaya. Karena Tuhanku belum menunjukkan kepadaku apa yang harus aku lakukan saat ini. Akalku memaksa aku untuk berhenti. Tapi, hatiku melarang untuk melakukannya. Hatiku memaksaku untuk mempercayai tiap katamu. Namun, akalku menunjukkan kenyataan kepada ku bahwa, ini bukan penantian yang indah.

 

 

2 minggu dengan kediaman nya membuatku benar-benar gila. Tak ada kabar sama sekali.. terakhir dia hanya berkata, “aku masih mencintai kamu. Tunggu aku kembali setelah masalahku selesai.” Dan…setelah itu dia lenyap. Di sini aku hidup dalam tanda tanya. Sebenarnya apa yang ada di pikirannya?

awal penantian, ku jalani dengan ringan hati. Tapi, seiring perjalanan waktu aku semakin bimbang. Tidak biasanya dia meninggalkan aku tanpa berita. Satu pesan pun tak pernah aku dapat darinya. Dingin… itu yang aku rasakan tiap kali aku menanyakan kabarnya. Aku begitu rindu sosoknya, dan tiap kali aku ingin dia tahu tentang itu.. jawaban singkat yang aku dapat. Menimbulkan banyak tanya.

Semenjak pertengkaran kami beberapa minggu lalu, semuanya berubah. Benar-benar berubah.. sekali lagi, aku terlihat bodoh di hadapan cinta.

Dan aku benci saat aku menyadari diriku seperti ini.

Aku selalu mencoba menyadarkan diriku. Namun lagi-lagi aku menjadi seseorang yang bodoh.

Penantian tanpa kejelasan? Hah.. semua orang akan menertawakanku jika mereka tahu.

Tapi aku tidak perduli.. biarkan saja mereka berkutat dalam argumennya masing-masing. Karena aku yakin, dia tidak akan membohongi dan menyakiti aku.

 

Aku masih di sini.. menunggu walaupun tak ada kabar. Ada sepercik ketakutan dalam rongga dadaku. Aku takut, dia lupa dengan janjinya. Aku takut, dalam ketidak hadiranku di hidupnya.. ada yang lain yang mengisi hari-harinya. Hingga aku tidak tahan dengan semua ini…

Aku ingin bertemu dengan dia…

 

Dan.. saat aku bertanya kapan dia kembali..

 

“aku ingin kamu sadar dulu..

aku punya hati. Aku juga bisa sakit hati.” Katanya

“Dan.. sudahilah penantianmu. Karena, kamu tidak akan mendapat apa yang aku beri dulu. Aku hanya ingin kamu merasakan apa yang aku rasakan. Sakit bukan? Ya.. seperti inilah rasanya ketika kamu menyakiti aku.” Lanjutnya lagi

 

Dan, kali ini semua tanyaku terjawab.. rasamu sudah hilang. Kebencian yang tersisa.. dan sungguh aku tak kan pernah marah. Dan tak menyesal dengan penantianku selama ini.

 

Sekali lagi Tuhanku tahu,,,

Bahwa aku tidak sengaja menyakiti hatimu.. saat aku melakukannya aku benar-benar tidak sadar. Maaf..

Sungguh aku tidak sengaja..

 

Dan, Tuhanku juga tahu..

Saat ini siapa yang lebih tersakiti.

 

Aku harap kamu sadar… Tuhanku tau, lebih dari kamu.

 

 

 

( semoga cerita ini tak pernah terjadi dalam hidupku dan hidupmu..

Ini hanyalah cerita tentang ketakutanku..

^_^dan…. Tuhanku lebih tau.. apakah ketakutanku ini akan benar-benar terjadi dalam hidupku atau tidak.

aku hanya bisa berharap.. agar semua ini tak akan terjadi. Kalaupun harus terjadi.. seperti dalam imajiku di atas. Aku sudah siaapp.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;